Asa Anganku
Bagai
Sawo matang begitu manis
Saat
terbelah buah Jambinya
Tak ada
sedikitpun tangis
Meskipun
terlihat luka padanya
Wahai engkau kesenangan hati
Biarlah Sang Kencana berlari
Sampai Sang pagi kembali
Meniti apa yang dinanti
Terlukis
dalam kalbu
Di
samping keheningan jiwa
Bagai
bulan yang terasa di pelukku
Seperti
bayangan dan asa
Terngiang dalam telingaku
Tersebut uraian yang indah
Bagai memanjat Lazuardi biru
Hanya terasa suatu lelah
Bak
lukisan yang pudar
Melukis
ulang warna-warna
Hati
dan jiwa yang ditatar
Tak tau
sampai kapan akhirnya
0 comments:
Posting Komentar